Menurut Kantor Berita ABNA, Hujjatul Islam wa Muslimin Jassim Al-Khalisi Kepala Kantor Ayatullah al-Uzhma Sayid Kazem Haeri di kota Karbala Irak dalam wawancaranya dengan reporter ABNA mengatakan, "Setiap tahun pada peringatan Arbain peziarah dari berbagai negara datang ke Irak untuk meramaikan peringatan Arbain dengan berjalan kaki menuju Haram Imam Husain as di Karbala. Tradisi ini telah berusia 1300 tahun lebih dan sempat mengalami berbagai halangan dan pelarangan khususnya diera kekuasaan Bani Umayyah dan Abbasiyah, bahkan di era rezim Saddam Husain juga perjalanan ke Karbala pada momen Arbain dilarang keras. Penguasa zalim akan menghalangi karena Imam Husain as adalah pembaharu yang bangkit melawan tirani."
Dia berkata, "Para revolusioner dan pencari kebebasan dunia akan membenci kediktatoran apapun. Mereka terinspirasi dengan kebangkitan Imam Husain as di Karbala. Dengan demikian, dapat dilihat dari semua sisi bahwa ada pandangan global dalam kebangkitan Aba Abdillah untuk menghadapi para diktator."
Ulama Irak ini menyatakan tentang dampak pemberontakan Imam Husain as terhadap revolusi dunia, "Hari ini, revolusi Imam Husain as menginspirasi dan memulai revolusi anti-Taghut baru. Perlawanan terjadi di kawasan pada umumnya dan di Irak pada khususnya, khususnya dalam munculnya pasukan anti-ISIS yaitu al-Hashd al-Shabi. Tidak mungkin untuk menghadapi ISIS kecuali karena terdorong untuk mengikuti perjuangan Imam Husain as. Darah Imam Husain as mendidih di pembuluh darah pemuda Irak untuk menghadapi teroris ISIS, membela tanah Irak untuk keluar dari ketertindasan. Jika bukan karena pengorbanan pemuda Irak dan para pemimpin perang seperti Jenderal Soleimani dan Abu Mahdi Al-Mohandes, pawai Arabian tidak akan berlanjut sesemarak sekarang."
Dia lebih lanjut menekankan, "Saya melihat dengan mata kepala sendiri para peziarah yang datang ke Karbala dari Najaf untuk menyambut syuhada Jenderal Soleimani dan Abu Mahdi al-Mohandes dan para pejuang dan berterima kasih kepada mereka. Pengorbanan para komandan dalam membangun perdamaian di wilayah ini, dan berkat darah mereka, keamanan ini akan terus berlanjut dan berkembang. Perempuan, laki-laki, orang tua dan anak-anak melihat buah perjuangan para syahid dan mengidolakan mereka."
Jassim Al-Khalsi, yang menyatakan bahwa perlawanan Imam Husain as menyuburkan isi, konsep, dan tujuan dari revolusi orang-orang bebas di dunia, Ia menambahkan, "Ziarah Arbain adalah pesan kepada dunia bahwa posisi bersatu kaum Syiah adalah perlawanan. Syiah dari berbagai dunia seperti India, Pakistan, Afghanistan, Iran, Amerika Serikat, Inggris, negara-negara Arab, dll, berkumpul untuk melawan thagut. Hari ini, posisi Syiah bersatu, dan dunia telah terbuka matanya, bahwa perjuangan menegakkan keadilan terus berlanjut dan tidak pernah berhenti."